Peraih Nobel Kedokteran dan Fisika 2016
Nobel
Peraih Nobel 2016
![]() |
Alfred Nobel (nobelprize.org) |
Daftar Penerima Nobel Bidang Kedokteran dan Bidang Fisika
2016. Penghargaan ini belum lengkap, karena pihak Nobel tidak mengumumkan
seluruh penerima Nobel dari berbagai
bidang sekaligus.
Nobel Bidang
Kedokteran 2016
Yoshinori Ohsumi, ilmuwan yang lahir di Fukuoka,
Jepang, menelisik proses sel yang dikenal sebagai otofagi (autophagy), Bahasa
sederhananya “memakan diri sendiri”. Oshumi meneliti cara kerja sel-sel ragi
dan mengungkapkan terjadinya otofagi di dalamnya. Kemudian, ia melakukan
identifikasi atas gen-gen yang terlibat dalam otofagi ragi dan mengungkapkan
bahwa mekanisme serupa juga terjadi dalam sel-sel manusia. Temuan yang
dilakukan pada tahun 1990-an itu memberikan pengertian baru tentang cara sel
mendaur ulang isinya sendiri. Dengan demikian, terungkaplah pentingnya otofagi
tersebut dalam beberapa proses fisiologis. Mutasi yang terjadi pada proses
otofagi telah dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti kanker dan penyakit
Parkinson’s.
Nobel Bidang Fisika 2016
David J. Thouless, F. Duncan M. Haldane dan J. Michael
Kosterlitz bersama-sama dianugerahi penghargaan Nobel bidang Fisika 2016 untuk
pengungkapan teoritis tahapan topologis maupun tahapan materinya. Temuan ini
mengungkapkan kemungkinan adanya dunia ajaib ketika materi dapat mengambil rupa
yang berbeda dan aneh. Menggunakan Ilmu Matematika tingkat tinggi, tiga sekawan
itu menelisik keadaan-keadaan materi, misalnya keadaan sebagai superfluida.
Dalam keadan itu, zat berperilaku seperti cairan, tapi memiliki kekentalan
(viskositas) atau hambatan nol. Dalam superfluida, tidak ada gesekan yang
mengganggu aliran cairan sehingga partikel-partikelnya bertindak seperti
partikel super tunggal. Beberapa contoh perilaku aneh dalam keadaan materi
demikian misalnya ketika ada aliran arus listrik yang mengalir tanpa hambatan
dalam superkonduktor.
Penghargaan
Nobel bagi Indonesia sendiri ada beberapa putra bangsa yang pernah masuk
nominasi, Pramoedya Ananta Toer menjadi satu-satunya putra bangsa yang
berkali-kali dinominasikan untuk meraih penghargaan Nobel Sastra.