-->

4 Wisata Sejarah di Pasuruan Yang Menarik Dikunjungi

4 Wisata Sejarah di Pasuruan Yang Menarik dikunjungi

 

Wisata Candi di Pasuruan. Pasuruan merupakan sebuah daerah yang berada di Jawa Timur dan berbatasan dengan Malang, Sidoarjo, Probolinggo. Kita dapat menggunakan transportasi umum seperti; kereta api dan bis ketika berkunjung ke Pasuruan. Untuk yang menggunakan kendaraan pribadi dapat menggunakan mobil dan sepeda motor apabila datang ke Pasuruan. 

Pasuruan menjadi salah satu kota yang menarik dikunjungi dikarenakan kehidupan masyarakatnya ditambah dengan pesona alam dan sejarah yang dimilikinya. Letaknya yang tidak jauh dari Ibukota Provinsi Jawa Timur; Surabaya membuat Pasuruan menjadi tempat yang tempat untuk didatangi ketika berkunjung ke Jawa Timur.

Terdapat potensi wisata sejarah yang dimiliki pasuruan dan menarik untuk kunjungi, hal ini terlihat dari terdapatnya candi yang terdapat di Pasuruan. Hal
ini menggambarkan bahwa Pasuruan menjadi salah satu wilayah yang penting pada masa lalu. Dibawah ini merupakan beberapa Candi yang dapat kita datangi
dan belajar sejarah di Pasuruan; 

1. Candi Jawi, Pasuruan
4 Wisata Sejarah di Pasuruan Yang Menarik Dikunjungi
Candi Jawi, Pasuruan (Fery Latief)

Candi Jawi terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan

Candi Jawi adalah candi yang dibangun sekitar abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha Kerajaan Singhasari berada di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen,Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia, sekitar 31 kilometer dari kota Pasuruan. 

Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaandan Kecamatan Prigen serta Pringebukan. Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhirSinghasari, Kertanegara. 

Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat peribadatan Raja Kertanegara. Pada Bagian atas hingga badan candi terbuat dari batu putih (tufa), sedangkan bagian bawah seluruhnya menggunakan batu andesit yang menjadikan candi ini khas berciri Jawa Timur yang sangat eksotis. 

Negarakrtagama menyebut candi ini dengan nama Jajawa yang dikunjungi Raja Majapahit Prabu Hayam Wuruk sekitar tahun 1359 Masehi. Sang Raja singgah di candi ini untuk memberikan penghormatan dan persembahan untuk memuliakan kakek buyutnya Prabu Kertanegara.

Arsitekturnya merupakan perpaduan Hindu dan Budha yang bagian puncak berbentuk stupa. Candi ini di kelilingi parit sedalam dua meter. Uniknya pada reliefnya terdapat peta candi ini sendiri dan lingkungannya pada saat itu. 
Candi ini dibuat pada tahun 1300 Masehi merupakan bangunan suci, yang diperkirakan sebagai tempat penderma Kertanegara raja terakhir Singasari (abad 13 M).

Baca Juga: 6 Wisata Sejarah di Malang & Batu yang wajib Dikunjungi


2. Candi Kebo Ireng, Pasuruan
4 Wisata Sejarah di Pasuruan Yang Menarik Dikunjungi
Candi Kebo Ireng, Pasuruan (Widjatmiko AP)

Candi Kebo Ireng terletak di Dusun Keboireng, Desa Ngerong Kecamatan Gempol, Pasuruan.

Candi Kebo Ireng ini sudah tidak berbentuk utuh lagi seperti candi-candi pada umumnya. Belum ditemukan angka tahun yang berkaitan dengan Candi Keboireng oleh karena itu belum dapat diketahui secara pasti kapan dan oleh siapa candi ini dibangun.

Ekskavasi di situs Candi Kebo Ireng dilakukan pada tahun 1985, kemudian dilanjutkan ekskavasi kedua pada tahun 1983. Hasil penelitian di candi kebo ireng, komponen bangunan yang ditemukan hanyalah bagian kaki bangunan berupa 2 undakan tangga batu. Bentuk-bentuk yang didapatkan untuk arca dan relief pada situs ini berupa kala, antefiks, jaladwara, hiasan atap bangunan, dll. 

Pahatan relief menunjukkan penggambaran motif manusia, binatang, dan tumbuhan. Namun dari adanya artefak batu penutup cungkup candi yang bergambar surya Majapahit diperkirakan bahwa Candi Kebo Ireng berasal dari jaman kerajaan Majapahit.

Baca Juga: 5 Wisata Sejarah di Tulungagung yang Mengagumkan


3. Candi Gunung Gangsir, Pasuruan
4 Wisata Sejarah di Pasuruan Yang Menarik Dikunjungi
Candi Gunung Gangsir, Pasuruan (Anam)

Candi Gunung Gangsir terletak di Desa Gunung Gangsir Kecamatan Beji, Pasuruan.

Candi ini sebenarnya bernama bernama Candi Kebon candi, namun karena letaknya di Desa Gunung Gangsir, maka masyarakat setempat menyebutnya Candi Gunung Gangsir. Tidak banyak informasi yang bisa didapat mengenai candi yang konon dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga, yaitu sekitar abat ke-11 M. 

Meskipun diperkirakan berasal dari masa yang lebih awal sebelum masa pemerintahan Singasari, Candi Gunung Gangsir dibangun menggunakan bahan batu bata, bukan batu andesit. Dari literatur yang terdapat di lokasi candi, candi ini didirikan atas keberhasilan seorang Nyi Sri Gati atas bercocok tanam.

Nyi Sri Gati merupakan tokoh dalam legenda masyarakat setempat. Pada zaman dahulu masyarakat di daerah itu belum mengenal kehidupan bercocok tanam. Mereka senang mengembara dan makanan utamanya adalah sebangsa rerumputan. Suatu saat, rerumputan yang menjadi makanan pokok mereka mulai menipis persediaannya. 

Pada saat itu datanglah seorang wanita, entah dari mana asalnya, bernama Nyi Sri Gati. Wanita itu mengajak para pengembara untuk berdoa, meminta petunjuk kepada Hyang Widi tentang bagaimana caranya mengatasi kekurangan pangan yang mereka alami. Tak lama kemudian datang serombongan burung sebangsa burung gelatik dengan membawa padi-padian, lalu menjatuhkannya di dekat para pengembara. 

Padi yang jatuh itu kemudian ditanam oleh Nyi Sri Gati. Beberapa bulan kemudian, tanaman Nyi Sri Gati sudah dapat dipanen. Nyi Sri Gati kemudian menumbuk hasil panennya untuk dijadikan beras, yang kemudian diolahnya menjadi nasi. Nyi Sri Gati kemudian mengajarkan cara bercocok tanam kepada para pengembara. 

Sejak saat itu, masyarakat pengembara tersebut menetap dan hidup dari bercocok tanam. Mereka menjadikan padi sebagai makanan pokoknya. Sebagian dari padi yang dijatuhkan burung tadi berubah menjadi permata yang membuat Nyi Sri Gati menjadi kaya raya.

Candi Gununggangsir sendiri sudah mengalami pemugaran yang dilakukan oleh pihak Dinas Purbakala dengan memakan waktu 9 tahun, yang dimulai pada tahun 2004 dan selasai pada akhir tahun 2013.

Baca Juga: 15 Pantai Mempesona di Blitar yang wajib Dikunjungi


4. Candi Belahan, Pasuruan
4 Wisata Sejarah di Pasuruan Yang Menarik Dikunjungi
Candi Belahan, Pasuruan (Iwan Muhadi)


Candi Belahan terletak di Dusun Belahan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan

Candi Belahan atau yg lebih sering dikenal dengan Candi Sumber Tetek ini merupakan peninggalan Raja Airlangga dibangun pada Abad ke 11. Candi Belahan merupakan sebuah kolam pemandian kuno yang berada di Lereng Timur Gunung Penanggungan. 

Berdasarkan sumber sejarah, Candi Sumber Tetek dibangun oleh Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan pada 1009 Masehi. Pada Candi Belahan terdapat dua arca dalam bentuk tubuh wanita yang pada buah dadanya memancarkan air. Air yang keluar tersebut oleh penduduk setempat disebut sebagai air kehidupan atau Tirta Maya Bumi Kahuripan sehingga Mitos yang berkembang di kehidupan Masyarakat, apabila mandi di pancuran Candi Sumber Tetek akan Awet Muda. 

Baca Juga: 5+ Wisata Sejarah di Sidoarjo yang Menambah Wawasan 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel