5+ Wisata Sejarah di Sidoarjo yang Menambah Wawasan
5+ Wisata Sejarah di Sidoarjo yang Menambah Wawasan
Wisata Candi Di Sidoarjo. Sidoarjo merupakan daerah di Jawa Timur yang berdekatan dengan Surabaya. Kota yang berjuluk sebagai Kota Udang ini merupakan salah satu kota Industri yang mengolah hasil laut dan tambak. Wisatawan ataupun Pengunjung yang datang ke Sidoarjo dapat melalui Jalur Udara di Bandar Udara Juanda yang ada di Sidoarjo dan Melalui Jalur darat menggunakan Bis yang berhenti di Terminal Bungurasih ataupun kendaraan pribadi seperti; mobil dan motor.
Sidoarjo dapat dikatakan sebagai pintu masuk ke Surabaya, Karena sebelum masuk Surabaya kita akan melewati Sidoarjo yang berbatasan langsung dengan Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto.
Bagi Wisatawan yang berkunjung ke Sidoarjo selain berwisata kuliner, kita dapat berkunjung ke tempat bersejarah di sidoarjo yang dapat menambah wawasan.
Dibawah ini merupakan Candi yang ada di Sidoarjo dan menarik untuk kita kunjungi;
1. Candi Pari dan Candi Sumur, Sidoarjo
Candi Pari, Sidoarjo (R) |
Candi Pari terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Sidoarjo.
Candi Pari berbahan batu bata merah serta memiliki bentuk yang tambun seperti bentuk candi-candi di Jawa Tengah. Candi Pari bercorak Hindu ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk yang didasarkan pada pahatan angka tahun 1293 saka (1371 M) di ambang pintu masuk candi.
Candi Pari dapat dikatakan masih memiliki bentuk yang utuh, kaki dan badan candi masih ada hanya sebagian atap candi sudah tidak ada. Pada bagian atap candi terdapat hiasan binatang dalam kondisi yang aus, Terdapat miniatur candi yang menjorok keluar dari badan candi dan hiasan berupa teratai diatasnya.
Pada sisi kanan dan kiri miniatur candi ini terdapat lubang angin yang langsung tembus ke dalam bilik candi. Di dalam bilik candi terdapat beberapa batu andesit, arca–arca dalam kondisi yang tak utuh serta beberapa balok kayu.
Pada dinding bilik candi yang berhadapan dengan pintu masuk candi, terdapat sandaran arca dengan ukuran 6 x 6 meter.
Candi Sumur, Sidoarjo
Candi Sumur, Sidoarjo (Bramatimoer) |
Candi Sumur terletak di Dusun Candi Pari Wetan, Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Sidoarjo.
Candi Sumur berada tidak jauh di sebelah barat Candi Pari dan menghadap ke Barat. Dibandingkan dengan Candi Pari, Candi Sumur memiliki bentuk yang lebih sederhana, tidak terlihat ornamen atau hiasan apapun.
Menurut laporan J. Knebel dalam “Repporten Van De Comissie In Nederlandsch Indie voor Oudheidkundig Onderzoek Op Java en Madoera” 1905-1906 Candi Sumur, juga Candi Pari, dibangun untuk mengenang tempat hilangnya seorang sahabat/adik angkat dari salah satu putra Prabu Brawijaya dan istrinya yang menolak tinggal di keraton Majapahit pada masa itu.
Candi Sumur terbuat dari bata merah dan saat ditemukan dalam keadaan rusak, sisa-sisa bangunan yang ada hanya berupa dinding, yang terletak di sisi timur dan selatan, di sepanjang lantai dan fondasi bangunan. Arsitektur Candi berbentuk vertikal terdiri dari tubuh, kaki dan atap yang tidak sepenuhnya utuh.
Pada bagian tubuh, terdapat stand kosong yang seharusnya berisi Lingga-Yoni.
Berdasarkan bentuk bangunan yang dekat dari Candi Pari, diperkirakan Candi Sumur didirikan sekitar abad XIV dan berlatar belakang Hindu.
Masyarakat sekitar mengenal dan menyebut Candi Pari dan Candi Sumur sebagai Candi Lanang (Candi laki-laki) dan Candi Wadon (Candi Perempuan).
2. Candi Pamotan dan Candi Lemah Duwur, Sidoarjo
Candi Pamotan, Sidoarjo (Jawa Timur Tempoe Doleoe) |
Candi Pamotan terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Porong, Sidoarjo.
Candi Pamotan diteliti pertama kali oleh peneliti, GLA Brandes berkebangsaan Belanda pada 1903. Setelah itu candi ini tak pernah dikunjungi para ahli hingga tahun 1923, ahli purbakala NJ Krom, menulis kembali candi ini.
Menurut Krom, Bentuk Struktur Candi Pamotan Lazim digunakan pada candi-candi di Jawa Timur. Candi Pamotan dilihat dari struktur bangunannya merupakan salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Terbuat dari batu bata merah yang dikelilingi lubang persegi panjang seperti parit yang tergenang air bila hujan.
Candi Lemah Duwur Candi Pamotan II, Sidoarjo (Gde Putra) |
3. Candi Dermo, Sidoarjo
Candi Dermo, Sidoarjo (Widi Yanto) |
Candi Dermo terletak di Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo
Candi Dermo yang memiliki kemiripan dengan Candi Bajang Ratu dan Candi Jedong di Trowulan, berfungsi sebagai pintu masuk dari Madya Mandala (bagian tengah bangunan) ke Uttama Mandala (bagian terdalam/teratas bangunan).
Bagian terdalamnya diduga adalah kompleks percandian untuk upacara keagamaan. Terdapat beberapa relief candi yang masih utuh di sisi bagian samping kanan dan kiri, namun beberapa yang ada di puncak sudah tak terbentuk karena banyak batu bata yang rapuh dan runtuh.
Candi Dermo terbuat dari susunan batu bata dan Candi ini menghadap ke barat dan timur dan menurut beberapa sumber merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit. Di sebelah timur Candi ini ada sebuah Yoni yg bentuknya belum sempurna, diduga Yoni ini belum selesai dibangun.
4. Candi Medalem, Sidoarjo
Candi Medalem, Sidoarjo (Rarastiti) |
Candi Medalem terletak di Desa Medalem, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.
Tempat Candi ini ditemukan dahulu merupakan kebun yang ditumbuhi oleh pohon asem. Struktur bangunan Candi Medalem berbahan batu bata merah.
5. Candi Tawangalun, Sidoarjo
Candi Tawangalun, Sidoarjo (D Minzdhar Jo Haqiqi) |
Candi tawangalun terletak di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo
Candi Tawangalun merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit, Candi ini sangat bernuansa cerita sejarah Ario Damar, Putri Alun dan Raja Brawijaya.
Baca Juga: 5 Wisata Sejarah di Tulungagung Yang Mengagumkan