Pernikahan Usia Dini, Alur Kehidupan Masyarakat
Pernikahan Muda
Pernikahan Usia Dini
Pernikahan usia muda adalah sebuah kejadian yang sering terjadi di Negara ini, penyebabnya ialah pergaulan dan perjodohan yang dilakukan. Penulis sebagai orang yang tinggal di lingkungan masyarakat sering melihat dan mendengar dimana seorang perempuan yang masih berusia belia harus meninggalkan sekolah ataupun pekerjaan yang baru dijalani untuk berumah tangga.
Harapan akan kehidupan yang lebih baik dan tidak menjadi beban orang tua merupakan alasan untuk menikah, suatu impian yang sulit untuk dikoreksi. Perempuan yang lulus SMP ataupun SMA dianggap sudah waktunya untuk menikah dan menikah menjadi pilihan yang baik ketika pria yang menikahinya cocok padahal hal itulah yang menjadi permasalahan.
Pernikahan bukan hanya bersatunya dua manusia perempuan dan pria tetapi merupakan kematangan komitmen untuk saling mengisi kehidupan secara moril dan materil.
Sumber Gambar: (Merdeka) |
Terjadinya
Pernikahan usia muda yang tidak diiringi pemahaman kehidupan pernikahan akan
sangat merugikan bagi individu yang menikah, penulis dalam ini belum menikah
tetapi mendengar dan mendapat masukan sehingga memberanikan diri bercerita
bahwa pernikahan usia muda sangat rawan perceraian karena beban perekonomian di
usia muda akan sangat tinggi apabila tidak ada penghasilan bagi pasangan baru.
Usia muda yang masih berpikiran bebas dan belum berpenghasilan dikarenakan keahlian yang belum teruji dikarenakan pendidikan dan pengalaman pekerjaan yang terputus seakan terikat ketika menikah dan menafkahi pasangan, keindahan pernikahan terbayang beberapa hari setelah pernikahan dan selanjutnya menjadi sebuah tanggung jawab yang harus diatasi. Seperti kebutuhan makan, listrik, transport dan kebutuhan lainnya.
Usia muda yang masih berpikiran bebas dan belum berpenghasilan dikarenakan keahlian yang belum teruji dikarenakan pendidikan dan pengalaman pekerjaan yang terputus seakan terikat ketika menikah dan menafkahi pasangan, keindahan pernikahan terbayang beberapa hari setelah pernikahan dan selanjutnya menjadi sebuah tanggung jawab yang harus diatasi. Seperti kebutuhan makan, listrik, transport dan kebutuhan lainnya.
Perekonomian
bagi pasangan muda tidak menjadi beban ketika pasangan muda memiliki pekerjaan
yang baik dan dapat mencukupi kebutuhan keluarga namun akan menjadi
permasalahan ketika belum memiliki penghasilan yang akan bergantung pada orang
tua pasangan muda. Permasalahan bergantung hidup pada orang tua akan berbeda
kalau orang tua yang menjodohkan anaknya dan mencukupi kebutuhan keluarga
pasangan muda.
Hal ini memberikan pandangan bahwa Perekonomian pasangan muda akan sangat menentukan kestabilan rumah tangga pasangan muda dikarenakan beban hidup dan emosi yang sangat tinggi sangat rawan, hal ini akan bertambah ketika pasangan muda memiliki anak yang membutuhkan asupan gizi seperti susu formula dan makanan bergizi. Kebutuhan ekonomi pasangan dan anak menjadi tanggung jawab yang besar bagi keluarga baru. (cpe/aka)
Hal ini memberikan pandangan bahwa Perekonomian pasangan muda akan sangat menentukan kestabilan rumah tangga pasangan muda dikarenakan beban hidup dan emosi yang sangat tinggi sangat rawan, hal ini akan bertambah ketika pasangan muda memiliki anak yang membutuhkan asupan gizi seperti susu formula dan makanan bergizi. Kebutuhan ekonomi pasangan dan anak menjadi tanggung jawab yang besar bagi keluarga baru. (cpe/aka)