Berjalan menuju Kampus Airlangga Surabaya
Kampus Universitas Airlangga
Melangkah Menuju Kampus
Berjalan Kaki merupakan sebuah aktifitas ketika Kaki melangkah dari satu titik ke titik lainnya, Suatu hal yang sering dilakukan penulis menempuh pendidikan di Universitas Airlangga, suatu hal yang sangat menarik sambil melewati perkampungan dan jalan yang ramai dikarenakan pergerakan kendaraan warga Surabaya.
Stasiun Gubeng Surabaya menuju kampus adalah salah satu rute yang sangat menarik bagi penulis ketika kembali dari kampung halaman, perjalanan sekitar 4-5 jam dari Blitar menggunakan kereta api menjadi pilihan utama penulis selain menggunakan bis atau kendaraan bermotor, ketika sampai di stasin gubeng Surabaya penulis akan bergegas berjalan menyusuri jalan raya gubeng Surabaya melewati sebuah hotel yang sangat megah dari segi bangunan dan memiliki kamar yang bisa dikatakan banyak (penulis mengatakan karena melihat kaca kamar yang banyak ), penulis juga dapat melihat Monumen Kapal Selam Surabaya disisi barat Stasiun Gubeng yang berdiri dengan megah di samping sungai.
Penulis sangat senang melihat monument tersebut dikarenakan letaknya yang sangat baik di sisi sebuah jembatan dan sungai sehingga ketika baru tiba di kota Surabaya menggunakan kereta dapat melihat monumen tersebut dari kejauhan, hal yang menarik ketika malam tiba jembatan di sisi jembatan akan menyala berkelap-kelip.
Setelah
melihat monument dari sisi hotel penulis melanjutkan berjalanan kaki melewati
jembatan kecil yang sering didapati para pemancing yang memancing di sungai,
suatu hal yang menarik bagi penulis untuk melihat para pemancing ini, setelah
itu penulis berbelok ke kiri jembatan kearah jalan gubeng stasiun yang terdapat
para pedagang warung nasi kanan kiri sebelum palang rel kereta api stasiun
gubeng, terkadang ketika penulis lewat harus berhenti karena palang ditutup
bersama dengan pejalan kaki lain serta kendaraan disebabkan kedatangan dan
keberangkatan kereta api stasiun gubeng, pada momen ini di dekat palang
tersebut terkadang ada anak-anak dan orang tua yang melihat kedatangan kereta
sambil mengasuh anaknya untuk makan ataupun sekedar mengisi waktu bermain anak.
Setelah palang pintu dibuka penulis melanjutkan perjalanan dan menyeberang jalan untuk memasuki kampung Gubeng klingsingan, sebuah perkampung di sisi rel kereta api, penulis menyusuri jalan yang terdapat sungai di sisi kiri jalan tersebut yang digunakan sebagai tempat mencari nafkah ataupun tempat tinggal oleh warga sekitar, di jalan ini terdapat berbagai aktivitas warga seperti berjualan, berternak burung dara, ataupun aktivitas keagamaan seperti mengaji suatu kampung yang cukup padat dan sangat ramah ketika penulis menyapa dengan kata permisi.
Setelah palang pintu dibuka penulis melanjutkan perjalanan dan menyeberang jalan untuk memasuki kampung Gubeng klingsingan, sebuah perkampung di sisi rel kereta api, penulis menyusuri jalan yang terdapat sungai di sisi kiri jalan tersebut yang digunakan sebagai tempat mencari nafkah ataupun tempat tinggal oleh warga sekitar, di jalan ini terdapat berbagai aktivitas warga seperti berjualan, berternak burung dara, ataupun aktivitas keagamaan seperti mengaji suatu kampung yang cukup padat dan sangat ramah ketika penulis menyapa dengan kata permisi.
Ketika
selesai melewati jalan disisi sungai penulis akan berbelok ke kanan menyusuri
jalan kearah rumah sakit Dr. Sutomo Surabaya, ataupun yang sering disebut
sebagai rumah sakit Karang Menjangan, di sisi jalan ini rumah –rumah sering
didapati tertutup, dan bangunan satu dengan yang lain lebih tertata,
dikarenakan ada pagar-pagar pada setiap rumah, suatu hal yang menarik bagi
penulis ketika melewati jalan ini yang cenderung lengang setelah melewati gang ini
penulis akan terdapat jalan Dharmawangsa Surabaya, disisi jalan terdapat Rumah
Sakit Karang Menjangan yang besar dan sangat ramai, yang disisi jalannya terkadang
banyak terdapat penjual sate, minuman dingin dan para abang becak yang siap
mengantar para pembesuk di Rumah Sakit, sebuah aktifitas ekonomi, social di
daerah ini.
Setelah melewati Rumah Sakit, penulis berjalan ke Pertigaan Jalan Dharmangsa dan belok ke Kanan melewati Jalan Airlangga menuju Kampus Airlangga Surabaya, penulis akan masuk ke kampus ketika perjalanan dari Blitar ke Surabaya tiba pada pagi ataupun siang hari sedangkan untuk waktu tiba pada malam hari, penulis akan menemui teman-teman yang makan di lesehan yang ada di depan Kampus universitas untuk beristrahat dan bercerita tentang aktivitas di kampus. Suatu hal yang menarik tentang perjalanan singkat dari stasiun menuju kampus Airlangga Surabaya. (cpe/aka)
Gambar oleh : (berkuliah) |
Setelah melewati Rumah Sakit, penulis berjalan ke Pertigaan Jalan Dharmangsa dan belok ke Kanan melewati Jalan Airlangga menuju Kampus Airlangga Surabaya, penulis akan masuk ke kampus ketika perjalanan dari Blitar ke Surabaya tiba pada pagi ataupun siang hari sedangkan untuk waktu tiba pada malam hari, penulis akan menemui teman-teman yang makan di lesehan yang ada di depan Kampus universitas untuk beristrahat dan bercerita tentang aktivitas di kampus. Suatu hal yang menarik tentang perjalanan singkat dari stasiun menuju kampus Airlangga Surabaya. (cpe/aka)