7 Kuliner yang Kita Jumpai Saat Perayaan Tahun Baru Imlek
7 Kuliner yang dapat Kita Jumpai Saat Perayaan Tahun Baru Imlek
Pada Perayaan tahun baru Imlek 2019 beragam menu kuliner khas tradisional masyarakat keturunan Tionghoa menjadi hal yang dipersiapkan untuk menyambut Tahun Baru Imlek, Kuliner di perayaan Tahun Baru Imlek yang dipersiapkan dalam perayaan Tahun Baru Imlek.Hal ini dikarenakan kuliner memiliki beragam makna sehingga tidak terlewatkan dalam menyambut perayaan Imlek 2019. Kuliner Perayaan Tahun Baru Imlek yang dapat dinikmati bersama kelurga dan kerabat adalah sesuatu yang tidak bisa dilewatkan saat merayakan tahun baru.
Beragam menu kuliner saat perayaan Tahun Baru Imlek tersebut disajikan dikarenakan memiliki makna tersembunyi yang terkandung yaitu sebagai doa dan harapan bagi masyarakat Tionghoa. Makna Kuliner tersebut seperti; keberuntungan, kesehatan hingga pasangan hidup.
Berikut 7 Kuliner yang dapat Kita Temukan Saat Perayaan Tahun Baru Imlek;
1. Kuliner Ikan
Kuliner Imlek, Ikan (flickr/Urianto) |
Olahan ikan paling sering dimasak sebagai kuliner disaat perayaan Tahun Baru Imlek. Dalam budaya masyarakat Tionghoa, memakan makanan olahan ikan pada tahun baru dipercaya akan menambah keberuntungan akan keuangan di tahun selanjutnya.
Menu olahan ikan biasanya disajikan sebanyak dua kali, yaitu pada saat malam hari sebelum perayaan pergantian tahun baru Imlek serta pada pagi hari setelah pergantian Tahun Baru Imlek. Memakan Kuliner Ikan dilakukan agar pengelolaan keuangan serta keberuntungan yang terjadi di tahun sebelumnya juga terjadi di tahun selanjutnya.
2. Kuliner Pangsit
Kuliner Pangsit memiliki bentuk seperti mata uang perak masyarakat Tionghoa pada masa lalu, yang melambangkan uang atau kemakmuran. Pangsit biasanya dibuat secara bersama-sama dengan keluarga serta kerabat, Pangsit didalamnya terdapat isian berbagai macam olahan daging dan sayuran yang ditumis.
Menurut tradisi Tionghoa dengan memakan pangsit pada saat perayaan Tahun Baru Imlek, maka semakin besar uang yang akan diperoleh masyarakat Tionghoa di tahun selanjutnya.
Tetapi tidak semua pangsit yang bisa dimakan saat tahun baru. Dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa dipercaya bahwa pangsit dengan isi asinan kubis tidak boleh disajikan serta dimakan pada perayaan tahun baru Imlek. Hal ini dikarenakan pangsit dengan isi asinan kubis melambangkan kesulitan dan kemiskinan.
3. Kuliner Lumpia
Kuliner Lumpia saat Perayaan Tahun Baru Imlek dipercaya akan membawa kemakmuran dan kesejatehraan finansial. Ketika disajikan Kulit lumpia yang telah digoreng akan berwarna keemasan dianggap mirip dengan balok emas.
Dalam budaya masyarakat Tionghoa dipercaya, bagi siapapun yang menyantap Lumpia pada saat perayaan tahun baru imlek, maka tahun tersebut akan menjadi tahun yang penuh dengan kesejahteraan.
4. Kuliner Kue Beras Ketan
Kue beras ketan pada saat perayaan tahun baru Imlek biasanya disajikan dalam wujud seperti kue keranjang dengan aneka ragam rasa. Dalam budaya masyarakat Tionghoa, menyantap kue beras ketan pada saat perayaan tahun baru Imlek merupakan wujud harapan atas penghasilan serta jabatan yang lebih tinggi daripada yang diperoleh saat ini. Kue Beras Ketan memiliki beragam rasa mulai dari rasa original, kacang, sampai beras merah.
5. Kuliner Kue Beras
Kue beras pada perayaan tahun baru Imlek disajikan dengan kuah berwarna cokelat bening yang manis serta memiliki aroma yang kuat. Budaya masyarakat Tionghoa percaya jika menyantap kue beras pada perayaan tahun baru Imlek menyimbulkan kebersamaan dalam keluarga.
Ditambah dengan harapan akan pasangan hidup terbaik di tahun yang akan datang bagi para keturunan Tionghoa yang masih belum menikah. Kue beras sering dijadikan menu khas dalam perayaan Festival Cahaya Lampion.
6. Kuliner Mie
Dalam budaya masyarakat Tionghoa, Mengonsumsi Mie saat Perayaan Tahun Baru Imlek dipercaya dapat memberikan kesehatan dan umur panjang. Mie ini disajikan dalam bentuk sajian yang sekilas mirip dengan mie ayam atau mie yamin dengan tambahan irisan daging serta sayuran rebus.
Ketika menyantap, si orang yang memakan tidak boleh memotong mie dalam keadaan setengah. Mie biasanya disajikan dengan ukuran yang lebih panjang dari mie pada umumnya. Hal ini didasarkan kepercayaan jika memotong mie saat dikonsumsi akan memperpendek usia yang memakannya.
7. Buah
Pada Perayaaan Tahun Baru Imlek yang didasarkan kebudayaan masyarakat Tionghoa tidak semua buah dapat dikonsumsi. Jenis Buah yang biasa dikonsumsi disaat perayaan Tahun Baru Imlek adalah buah jeruk dan jeruk keprok.
Buah Jeruk dipercaya akan membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi orang yang mengkonsumsinya. Warna oranye yang cerah dan bentuk bulat dari buah jeruk memiliki makna keberuntungan yang tidak ada habisnya ketika mengonsumsinya saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: 20 Inspirasi Dekorasi Perayaan Tahun Baru Imlek Terbaru